Saturday, 14 June 2014

Fungsi Hepar

Fungsiutama hepar sebagai berikut :

1.  Sel parenkim hepar (hepatopsit) yang terdiri dari 60 persen massa hepar, betanggung jawab untuk     konjugasi bilirubin dan untuk ekskresinya ke dalam saluran empedu.

2.   Hepar merupakan pusat aktivitas metabolic bagi karbohidrat, protein dan lipid.

Karbohidrat. Gula dan residu karbon dari protein dan lemak dikonversi menjadi glikogen. Glikogen disimpan sebagai cadangan karbohidrat, yang dapat dikonversi lagi menjadi glukosa.

Protein.  Asam amino dideaminasi, residu nitrogen (dan ammonia dari usus) dikonversi menjadi urea.
Immunoglobulin disintesa didalam sel sistim retikulo-endotelial (walaupun ini terutama di luar hepar). 

Albumin dan globulin lain, termasuk factor koagulasi, disintesa di dalam sel-sel parenkim. Sintesa albumin normal sekitar 10 g/24 jam dan ini dapat meningkat sampai 15-20g/24jam.

Lipid. Hepar mengandung trigliserida simpanan, beberapa berasal dari sintesa endogen. Kolesterol dan lipid lain diesterifikasi serta vitamin D dihidroksilasi. Garam empedu disekresi ke dalam saluran empedu.

3.   Hepar mendetoksikasi banyak produk metabolik serta obat dan toksin, sering sebelum disekresikan ke dalam urina. Proses detoksikasi melibatkan perubahan kimia, dan/atau konjugasi terutama dengan asam glukuronat, glisin, atau sulfat.

4.    Hepar mengekskresikan banyak zat alamiah dan benda asing ke dalam saluran bilier.

5.    Hepar menyimpan berbagai senyawa, termasuk besi dan vitamin B12 serta vitamin A.

6.   Sel-sel Kuffer mengambil bagian dalam semua aktivitas sistim retikulo-endotelial.

Bila hepar sakit, maka satu atau lebih fungsi, tetapi tak perlu seluruhnya, akan melemah, walaupun tak selalu dalam tingkatan yang sama. Berbagai ‘tes fungsi hepar’ merupakan tes bagi kekacauan fungsi hepar itu di dalam tubuh dan dapat tak ada tes untuk ‘fungsi hepar’ sebagai suatu kesatuan. Mungkin memperluas kesimpulan yang berasal dari satu tes untuk menilai aktivitas hepar sebagai suatu kesatuan karena banyak tes  memberikan hasil abnormal serupa pada penyakit hepar yang khas.

Hasil biopsy hepar tak perlu dapat disebandingkan dengan hasil tes kimia, karena banyak pengukuran perubahan fungsi tidak dicerminkan oleh perubahan struktur sel hepar yang dapat terlihat, dan begitu sebaliknya. Sebagai tambahan, pada penyakit kadang-kadang perubahan histopatologik seragam pada keseluruhan hepar.

Hepar orang dewasa mempunyai cadangan fungsi yang sangat besar. Bagian yang terisolasi bisa dibuang atau dirusak hebat oleh penyakit lokalisata (misalnya oleh karsinoma) dan jika sisanya sehat, fungsi hepar mungkin  jelas tetap normal bila dites secara biokimia dalam keadaan istirahat – dan dapat terjadi regenerasi sel fungsional. Dipihak lain, pada penyakit seperti hepatitis infeksiosa pada mana terdapat kerusakan difus pada bagian besar sel hepar, selalu terdapat kekacauan fungsi hepar yang dapat dideteksi.

Judul Buku : Buku Ajar Kimia Klinik 3
Penyusun : Herdiana Herman, S.ST., M.Kes.
Tahun : 2012
Poltekkes Kemenkes Makassar
thumbnail
Judul: Fungsi Hepar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Kimia Klinik III :

 
Copyright © 2013. About - Disclaimer - Privacy Policy - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz