Fungsiutama hepar sebagai berikut :
1. Sel parenkim hepar
(hepatopsit) yang terdiri dari 60 persen massa hepar, betanggung jawab untuk konjugasi bilirubin dan untuk ekskresinya ke dalam saluran empedu.
2. Hepar merupakan pusat
aktivitas metabolic bagi karbohidrat, protein dan lipid.
Karbohidrat. Gula dan residu karbon dari protein dan lemak dikonversi menjadi glikogen. Glikogen disimpan sebagai cadangan karbohidrat, yang dapat dikonversi lagi menjadi glukosa.
Protein. Asam amino dideaminasi, residu nitrogen (dan ammonia dari usus) dikonversi menjadi urea.
Immunoglobulin
disintesa didalam sel sistim retikulo-endotelial (walaupun ini terutama di luar
hepar).
Albumin dan globulin lain, termasuk factor koagulasi, disintesa di dalam sel-sel parenkim. Sintesa albumin normal sekitar 10 g/24 jam dan ini dapat meningkat sampai 15-20g/24jam.
Albumin dan globulin lain, termasuk factor koagulasi, disintesa di dalam sel-sel parenkim. Sintesa albumin normal sekitar 10 g/24 jam dan ini dapat meningkat sampai 15-20g/24jam.
Lipid. Hepar mengandung trigliserida simpanan, beberapa berasal dari sintesa endogen. Kolesterol dan lipid lain diesterifikasi serta vitamin D dihidroksilasi. Garam empedu disekresi ke dalam saluran empedu.
3. Hepar mendetoksikasi banyak
produk metabolik serta obat dan toksin, sering sebelum disekresikan ke dalam
urina. Proses detoksikasi melibatkan perubahan kimia, dan/atau konjugasi terutama
dengan asam glukuronat, glisin, atau sulfat.
4.
Hepar mengekskresikan banyak
zat alamiah dan benda asing ke dalam saluran bilier.
5.
Hepar menyimpan berbagai
senyawa, termasuk besi dan vitamin B12 serta vitamin A.
6. Sel-sel Kuffer mengambil
bagian dalam semua aktivitas sistim retikulo-endotelial.
Bila hepar sakit, maka satu atau lebih fungsi, tetapi tak
perlu seluruhnya, akan melemah, walaupun tak selalu dalam tingkatan yang sama.
Berbagai ‘tes fungsi hepar’ merupakan tes bagi kekacauan fungsi hepar itu di
dalam tubuh dan dapat tak ada tes untuk ‘fungsi hepar’ sebagai suatu kesatuan.
Mungkin memperluas kesimpulan yang berasal dari satu tes untuk menilai
aktivitas hepar sebagai suatu kesatuan karena banyak tes memberikan hasil abnormal serupa pada
penyakit hepar yang khas.
Hasil biopsy hepar tak perlu dapat disebandingkan dengan
hasil tes kimia, karena banyak pengukuran perubahan fungsi tidak dicerminkan
oleh perubahan struktur sel hepar yang dapat terlihat, dan begitu sebaliknya.
Sebagai tambahan, pada penyakit kadang-kadang perubahan histopatologik seragam
pada keseluruhan hepar.
Hepar orang dewasa mempunyai cadangan fungsi yang sangat
besar. Bagian yang terisolasi bisa dibuang atau dirusak hebat oleh penyakit
lokalisata (misalnya oleh karsinoma) dan jika sisanya sehat, fungsi hepar
mungkin jelas tetap normal bila dites
secara biokimia dalam keadaan istirahat – dan dapat terjadi regenerasi sel
fungsional. Dipihak lain, pada penyakit seperti hepatitis infeksiosa pada mana
terdapat kerusakan difus pada bagian besar sel hepar, selalu terdapat kekacauan
fungsi hepar yang dapat dideteksi.
Judul Buku : Buku Ajar Kimia Klinik 3
Penyusun : Herdiana Herman, S.ST., M.Kes.
Tahun : 2012
Poltekkes Kemenkes Makassar